Rajab Bulan Yang Penuh Dengan Kemuliaan, Begini Asal Mula Istilah Bulan Mulia, Yuk Kita Simak!

BondowosoNetwork.com - Rajab bulan yang penuh dengan kemuliaan menjadi waktu yang tepat untuk perbanyak ibadah.

Umat muslim menjadi umat yang diuntungkan dengan adanya rajab bulan yang penuh dengan kemuliaan.

Untuk itu memperbanyak ibadah sangat tepat bagi umat muslim ketika berada di Rajab bulan yang penuh dengan kemuliaan.

Baca Juga: Arnautovic Akan Menjadi Idaman Baru Publik Merseyside, Ketajamannya Bisa Membantu Everton Menjauhi Degradasi

Pantauan Bondowoso Network pada laman resmi NU Online atas rajab bulan yang penuh dengan kemuliaan.

Salah satu hal yang membuat kenapa sesuatu itu bisa dikatakan mulia, semua orang perlu tau itu.

Jadi yang membuat nama bisa dikatakan mulia dikarenakan adanya banyak nama didalamnya.

Baca Juga: MAKASSAR Saja Kalah Apalagi GORONTALO, Inilah Kota Terluas di Pulau Sulawesi Nama Kotanya Adalah...

Contoh saja, Allah Swt sebagai dzat paling mulia dan Nabi Muhammad sebagai makhluk paling mulia, memiliki banyak nama.

Ibnu ‘Arabi yang telah mengutip dalam Syarah Tirmidzi terkait kemuliaan yang ada dalam bulan rajab.

Dalam syarah ini menurut sebagian sufi, Allah dan Rasul-Nya (Nabi Muhammad) mempunyai masing-masing seribu nama.(Al-Kandahlawi, Aujazul Masâlik, juz 17, h. 635).

Baca Juga: Arsenal Semakin On Fire Bersama Duo Buangan Manchester City, Pep Guardiola Dibuat Sedih Oleh Kedua Pemain Ini

Demikian juga dengan bulan Rajab, dalam bulan yang penuh kemuliaan menurut Sayyid Abu Bakar Syattha’ yang ada dalam I’ânah at-Thâlibîn.

‘Rajab’ sendiri diambil dari kata at-tarjîb yang berarti memuliakan, jadi rajab sendiri ternyata memiliki arti memuliakan.

Rajab sendiri bagi masyarakat Arab dahulu keberadaannya terlalu lebih dimuliakan dibanding dengan bulan lainnya.