MAKMUR SEMUA! Inilah Desa Terkaya di Dunia Setiap Warganya Punya Kekayaan 1,9 Milyar, Kerjanya Apa?

BondowosoNetwork.com- Di setiap desa memiliki keunggulan masing-masing begitu pula dengan Desa Huaxi yang terletak di negara China.

Namun Desa Huaxi memiliki keunikan tersendiri bahwa setiap warganya kaya raya tak ada satupun penduduk desa yang miskin.

Hal tersebut tentu membuat penasaran setiap orang bagaimana bisa warga Desa Huaxi kaya raya memiliki uang yang melimpah.

Sebagaimana dikutip Bondowoso Network dari kanal YouTube KabarPedia. Desa Huaxi dihuni sekitar 2000 orang dan kabarnya setiap warga memiliki kekayaan 150.000 yuan atau 1,9 milyar.

Baca Juga: 5 Kabupaten Terluas di Sulawesi Tengah, Wilayah Ini Nomor 1 Tapi Masuk Wacana Pemekaran Sulawesi Timur

Uniknya masyarakat Desa Huaxi memiliki hak istimewa yakni rumah, mobil mewah beserta fasilitas kesehatan serta pendidikan yang gratis.

Rumah di Desa Huaxi tidak berbeda-beda seperti rumah dipedesaan pada umumnya, rumah di desa ini terbilang seragam dan berjejer rapi.

Sarana transportasi penduduk Huaxi adalah helikopter, sehingga hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk menuju kota lainnya.

Selain itu Desa Huaxi sering dikenal sebagai World Park karena memiliki ikonik dunia seperti Patung Liberty Tembok Besar China, dan lain-lain.

Baca Juga: Bikin Bulu Kuduk Berdiri, 7 Kota yang Dianggap Mistis Atau Angker di Indonesia, Ternyata Hal Ini Penyebabnya

Penduduk desa menghabiskan sekitar 3 milyar yuan atau sekitar 5,8 triliun untuk membangun gedung pencakar langit yang memiliki tinggi 328 meter dengan 72 lantai.

Sehingga dari hal tersebut Desa Huaxi digadang-gadang sebagai desa terkaya di China sekaligus desa terkaya di dunia.

Seluruh penduduk bisa kaya raya sebab memiliki perusahaan industri multisektor yang sudah terdaftar di bursa saham penduduk desa.

Selain itu warga Desa Huaxi bisa kaya raya sebab 20.000 lebih pekerja migran, namun kekayaan masyarakat Desa Huaxi dikendalikan oleh Warren dan anak-anaknya.

Meskipun penduduk Desa Huaxi menjadi orang kaya raya, namun kekayaan mereka tidak bisa dibawa keluar desa tersebut.***