Sejarah Kue Nastar, Siapa Sangka Si Primadona Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri Ini Berasal dari Belanda

BondowosoNetwork.com - Hari Raya Idul Fitri atau lebaran sudah di depan mata.

Rasanya sudah menjadi adat istiadat untuk menyajikan berbagai kue di atas meja guna menyambut sanak saudara yang datang.

Tak hanya sebagai sajian di atas meja, kue ini juga banyak digunakan sebagai hantaran kepada kerabat saat mendekati Hari Raya Idul Fitri.

Baca Juga: Mereka Menangis, Ini Pesan PSSI Kepada Hokky Caraka CS Usai Idnonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U 20

Baca Juga: Bensin 4 Liter Udah Pasti Abis, Inilah 4 Kecamatan Terjauh di Gunung Kidul: Terkenal Keindahan Watu Gendong

Dari rumah ke rumah, kue kering berbentuk bulat dengan isian nanas ini pasti mudah ditemukan.

Kue kering yang dikenal dengan nama 'nastar' ini rasa-rasanya harus ada di setiap lebaran.

Tapi apakah kamu tau darimana asalnya kue mungil warna kuning ke emasan ini?

Dilansir dari wikipedia, nama nastar sendiri berasal dari bahasa Belanda _ananas_ yang berarti buah nanas dan _tart_ yang artinya kue tar.

Awalnya, kue ini adalah makanan kegemaran orang Belanda dengan menggunakan isian apel atau bluberi.

Sayangnya, saat itu di Indonesia buah apel ataupun bluberi sangat sulit untuk dijumpai.

Akhirnya, mereka menggunakan isian nanas sebagai pengganti isian tar tersebut.

Sampai saat ini, kue yang terbuat dari campuran tepung terigu, air, dan mentega ini sudah memiliki banyak variasi yang berbeda.

Baca Juga: Bikin Bangga Poll, Berikut 5 Kabupaten dan Kota Terhemat di Kalimantan Barat, Yakin Tidak Bikin Kantong Bolong